
Sijuk, 23 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menyongsong tantangan pendidikan masa depan, SMPN 2 Sijuk menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dengan fokus pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan paradigma baru serta pelatihan numerasi bagi para guru. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2024, bertempat di aula sekolah, dan dihadiri oleh seluruh guru SMPN 2 Sijuk. Workshop ini menghadirkan Ibu Nuraini, Pengawas Bina SMPN 2 Sijuk, sebagai narasumber utama yang memberikan materi dan panduan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut.
Kegiatan workshop dimulai pada pukul 08.00 WIB, diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 2 Sijuk, Ibu Rita. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya para guru untuk terus mengembangkan kompetensi dan adaptasi terhadap perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Kurikulum Merdeka memberikan kita kesempatan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, saya berharap bapak dan ibu guru dapat mengikuti workshop ini dengan serius dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari,” ujarnya.
Setelah sambutan dari Kepala Sekolah, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Nuraini. Sebagai pengawas bina yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang Kurikulum Merdeka, Ibu Nuraini menyampaikan berbagai konsep dan strategi yang dapat digunakan oleh para guru dalam mengimplementasikan kurikulum ini. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan responsif terhadap perkembangan zaman.
“Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang paling sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi sekolah masing-masing. Namun, kebebasan ini harus disertai dengan tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” ungkap Ibu Nuraini.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, mulai dari perencanaan pembelajaran, pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat, hingga evaluasi yang berfokus pada pengembangan kompetensi siswa. Ibu Nuraini juga menekankan pentingnya paradigma baru dalam pendidikan, di mana pembelajaran tidak lagi hanya berpusat pada guru, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. “Dalam paradigma baru ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan dan mengembangkan potensi mereka secara mandiri,” tambahnya.
Salah satu fokus utama dalam workshop ini adalah pelatihan numerasi. Ibu Nuraini menekankan pentingnya penguasaan numerasi sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. “Numerasi bukan hanya tentang kemampuan berhitung, tetapi juga tentang kemampuan berpikir logis dan menyelesaikan masalah yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Beliau juga memberikan berbagai contoh metode pembelajaran numerasi yang dapat diterapkan di kelas, seperti pendekatan kontekstual yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi nyata yang dihadapi siswa.
Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Para guru dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan penerapan konsep dan strategi yang telah dipelajari. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para guru untuk berbagi pengalaman, ide, dan solusi terkait tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di kelas masing-masing. Atmosfer diskusi berlangsung aktif dan penuh antusiasme, menunjukkan betapa pentingnya topik yang dibahas dalam workshop ini.
Pada akhir kegiatan, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di hadapan seluruh peserta workshop. Presentasi ini mencerminkan pemahaman dan keseriusan para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, serta ide-ide kreatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Ibu Nuraini memberikan tanggapan dan saran konstruktif terhadap setiap presentasi, menyoroti aspek-aspek yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Kegiatan workshop berakhir pada pukul 15.00 WIB dengan sesi penutupan oleh Kepala Sekolah. Dalam penutupan ini, Ibu Rita mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ibu Nuraini yang telah membagikan pengetahuan dan pengalamannya, serta kepada seluruh guru yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. “Saya sangat mengapresiasi semangat bapak dan ibu guru dalam mengikuti workshop ini. Saya yakin dengan ilmu yang telah kita dapatkan hari ini, kita dapat bersama-sama mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik dan memberikan yang terbaik bagi siswa kita,” kata beliau.
Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para guru, tetapi juga memperkuat komitmen mereka untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SMPN 2 Sijuk. Dengan semangat yang telah tercipta dalam kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara efektif, menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.
Dalam refleksi terakhirnya, Ibu Nuraini menegaskan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah proses yang membutuhkan kerja keras, komitmen, dan kerjasama yang baik di antara seluruh pihak di sekolah. “Kita semua harus bergerak bersama, saling mendukung dan terus belajar untuk memastikan bahwa pendidikan yang kita berikan benar-benar dapat mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan,” tutup beliau dengan penuh semangat.
Dengan berakhirnya workshop ini, SMPN 2 Sijuk telah mengambil langkah penting dalam perjalanan menuju implementasi Kurikulum Merdeka yang lebih baik, memberikan harapan baru bagi masa depan pendidikan di sekolah ini.
Oleh: Rizky Sutiadi, S.Pd.